Sabtu, 06 Oktober 2012

Merbabu untuk yang ke-Dua kalinya


Lagi dan lagi, setiap ada ajakan dari temen naik gunung selalu dadakan, H-1 nya yang mengagetkan karena lagi momen minggu tenang, ya meskipun libur tetapi masih disibukkan dengan tugas tugas take home UAS.

Yak, malamnya gue beli carrier 80 Liter yang lebih besar dari sebelumnya 45 Liter, besok paginya baru mau Packing, dan siangnya berangkat menuju basecamp gn merbabu di selo, daerah magelang dengan waktu tempuh 1.5 jam dari jogja.

Istirahat sejenak di basecamp sambil menyantap nasi goreng dan teh manis hangat, tepat pukul 14:00 WIB kita start pendakian.

Gn merbabu untuk yang kedua kalinya, sebelumnya di tahun 2011 Gn merbabu via jalur cuntel (perdana naik gunung), dan sekarang via jalur selo.

Sampai juga di pos dua setelah berjalan selama dua jam, istirahat sejenak sambil penyesuaian pengaturan regulasi pernapasan dengan tekanan udara setempat. hooosh,,




Nampak nya kita sudah berada di negri di atas awan, dan ini yang paling ditunggu-tunggu ketika sang surya hendak akan terbenam dan hamburan cahaya nya yang terdispersi di balik awan putih.





Secangkir kopi yang tidak panas karena dinginya udara sekitar, sebatang rokok, dan panorama sunset yang sudah mengisi semangat kita kembali untuk melanjutkan perjalanan malam untuk menuju padang sabana satu.

Biasanya, setiap kali naik gunung, setelah 3-4 jam berjalan, kaki pasti menderita menahan sakit atau istilahnya keram, itu dulu, maksudnya ketika gue masih "overweight", sekarang alhamdulilah setelah berat badan turun 18kg sudah tidak merasakanya lagi. 

Dengan sedikit sombongnya
gue      : "Gung, gue selama jalan tadi belum pernah bilang keram dan bilang breeaak kan?"
agung  : "Wuih somboong, sombong "
gue     : "heuheuheu"

Setelah itu, baru saja berjalan kurang lebih sepuluh langkah, tiba tiba betis terasa sakit dan semakin sakit sampai gue teriak "aaahh, tunggu !! " serontak temen temen menghentikan perjalananya.

Dan ternyata keram kembali menyerang, kecewa dan merasa sia-sia karena usaha selama 3 bulan menurunkan berat badan sebanyak 15 kg. Perjalanan harus terus berlanjut, setelah memakai celana panjang untuk menutupi kaki dan betis yang kedinginan, akhirnya rasa keram pun hilang dan kembali seperti biasa, alhamdulilah karena biasanya rasa sakit keram ga akan pernah hilang sepanjang perjalanan dan hilangnya 2 hari kemudian setelah turun/sampai di rumah, perjalanan pun kembali lancar tanpa merasakan sakit keram untuk yang kedua kalinya dan sampai pada akhirnya tiba di padang sabana satu jam 8 malam, tempat di mana kita mendirikan tenda untuk bermalam dan keesokan harinya kembali mendaki untuk sampai di puncak teratas (3100mdpl).





Masih kepikiran dengan peristiwa keram , nampaknya gue keram karena perubahan cuaca dari sore ke malam yang drastis dingin banget, hanya memakai celana pendek dan satu hal yang terlupakan, karena kesombongan gue (percakapan di atas) juga kayanya , karma memang ada. pelajaran yang berarti sekali.

Bangun jam 4 subuh, rasanya malas banget untuk muncak, tetapi karena terbakar semangat dari temen, rasa malas pun pergi tertiup angin yang kencang di pagi hari, angin gunung lebih jahat dari angin laut.

Dan ini untuk pertama kalinya gue tiba di puncak teratas, setelah dua kali naik gunung belum pernah sampai puncak karena ya tidak kuat menahan rasa sakit kaki yang keram, hanya sampai pos terakhir sebelum puncak, dan pada saat itu berat badan masih overweight.





Sunrise yang mengagumkan


Sayang sekali, perjalanan 7 jam untuk sampai di puncak teratas, tetapi hanya bisa menghabiskan 30 menit bersantai santai sambil mengabadikan momen di puncak dan harus segera turun kembali karena angin yang kencang dan dinginya yang gak ada pengertianya.

ini dia sabana yang di maksud, ada padang sabana satu dan padang sabana dua, di balik bukit itu sabana dua. Pemandangan yang langka dan meremanjakan mata.





Nah, kalo yang di belakang kita itu si Ganteng gunung merapi (2900mdpl)





Ada 5 tenda yang diisi rombongan 15 orang malaysia, jauh-jauh ke jogja untuk mendaki gunung merbabu, kasian ya di negara nya tidak ada gunung yang seindah ini.


Mereka itu anak-anak dari Satu Bumi (mapala Fakultas Teknik UGM) yang menjadi guide dari ke-15 orang malaysia yang mendaki di gunung merbabu sedang mempersiapkan sarapan untuk mereka (rombongan malaysia)







Tidak ada komentar: